Profil Desa Begawat
Ketahui informasi secara rinci Desa Begawat mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Begawat, Kecamatan Bumijawa, Tegal. Mengupas potensi agraris, geografi di lereng Gunung Slamet, serta keunikan "Teh Incip Begawat" sebagai ikon ekonomi lokal. Data faktual dan analisis mendalam untuk informasi publik dan pengembangan wilayah.
-
Lumbung Agraris di Lereng Gunung Slamet
Desa Begawat memiliki tanah subur yang menjadi basis utama kehidupan masyarakat, dengan fokus pada pertanian sayur-mayur dan produk perkebunan.
-
Ikon Ekonomi "Teh Incip Begawat"
Desa ini merupakan rumah bagi "Teh Incip Begawat," sebuah produk teh tradisional yang diolah secara alami dan telah mendapatkan perhatian media, menjadi motor penggerak UMKM lokal.
-
Tantangan Geografis dan Peluang Pengembangan
Berada di dataran tinggi dengan kontur curam, desa ini menghadapi tantangan infrastruktur dan risiko bencana, namun memiliki prospek besar dalam pengembangan agrowisata yang terintegrasi.

Desa Begawat, sebuah wilayah administratif di Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah, menampilkan wajah pedesaan yang kental dengan aktivitas agraris. Berada di ketinggian yang sejuk di lereng Gunung Slamet, desa ini tidak hanya menjadi salah satu penopang lumbung pangan di Tegal, tetapi juga menyimpan potensi ekonomi unik yang mulai dikenal luas. Melalui profil ini, disajikan gambaran objektif mengenai kondisi geografis, demografi, potensi ekonomi, hingga tantangan dan prospek pembangunan Desa Begawat sebagai referensi faktual bagi publik dan para pemangku kepentingan.
Fokus utama desa ini terletak pada pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan, yang tercermin dari kehidupan sosial-ekonomi warganya. Di tengah pesona alam pegunungan, Desa Begawat terus berupaya mengoptimalkan komoditas unggulannya, terutama produk teh lokal yang memiliki cita rasa khas dan nilai jual yang menjanjikan. Dengan dukungan pemerintah desa yang aktif, Begawat perlahan-lahan memetakan jalannya menuju kemandirian ekonomi yang berbasis pada kearifan lokal.
Geografi dan Administrasi Wilayah
Secara geografis, Desa Begawat terletak pada koordinat yang strategis di kawasan lereng Gunung Slamet, menjadikannya wilayah dengan topografi berbukit dan sebagian memiliki tingkat kemiringan yang curam, berkisar antara 45 hingga 50 derajat. Kondisi ini memberikan keuntungan berupa kesuburan tanah vulkanik yang luar biasa, namun sekaligus menyimpan tantangan terkait risiko bencana alam seperti tanah longsor, yang pernah terjadi pada akhir tahun 2020 lalu.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal tahun 2023, luas wilayah Desa Begawat tercatat sebesar 4,97 km². Wilayah ini berbatasan langsung dengan desa-desa lain di sekitarnya, salah satunya ialah Desa Dukuhbenda di sebelah utara, yang turut membentuk ekosistem sosial dan ekonomi yang saling terhubung di Kecamatan Bumijawa. Batas administratif Kecamatan Bumijawa secara lebih luas mencakup Kecamatan Balapulang dan Margasari di sisi utara, Kecamatan Bojong di timur, serta berbatasan dengan wilayah Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas di bagian selatan.
Pusat pemerintahan desa berjalan aktif di Kantor Desa Begawat yang beralamat di Jalan Raya Begawat No. 001. Roda pemerintahan ini digerakkan oleh jajaran aparat desa di bawah kepemimpinan Kepala Desa, Dasuki, yang didukung oleh Sekretaris Desa, Abdul Ghufron, beserta kepala seksi dan kepala urusan lainnya. Keberadaan struktur pemerintahan yang fungsional ini menjadi krusial dalam perencanaan dan implementasi program pembangunan, penyaluran bantuan pemerintah, serta pelayanan administrasi bagi seluruh warga desa.
Aksesibilitas menuju Desa Begawat cukup menantang di beberapa titik. Sebagian ruas jalan memiliki karakteristik berbatu, sempit dan terjal, terutama saat memasuki musim penghujan. Kondisi ini menjadi salah satu fokus utama pemerintah desa dalam upaya peningkatan infrastruktur untuk menunjang mobilitas warga dan distribusi hasil pertanian.
Demografi dan Kondisi Sosial
Data spesifik mengenai jumlah penduduk Desa Begawat belum tersedia secara terperinci dalam rilis publik terakhir. Namun gambaran demografis dapat diperoleh dari data Kecamatan Bumijawa secara keseluruhan. Menurut data BPS Kabupaten Tegal, jumlah penduduk Kecamatan Bumijawa pada tahun 2022 mencapai 50.823 jiwa. Angka ini memberikan konteks kepadatan dan sebaran penduduk di kawasan tersebut, di mana sebagian besar warganya menetap di pedesaan dengan pola pemukiman yang mengikuti alur lahan pertanian.
Struktur sosial masyarakat Desa Begawat sangat erat kaitannya dengan mata pencaharian utama, yakni pertanian. Data sektoral untuk Kecamatan Bumijawa dari riset beberapa tahun sebelumnya menunjukkan bahwa lebih dari 70% penduduk bekerja di sektor pertanian. Hal ini membentuk karakter masyarakat yang pekerja keras, guyub, dan memegang teguh nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Tingkat pendidikan di kawasan ini secara umum masih didominasi oleh lulusan sekolah dasar, sebuah tantangan yang terus direspons melalui program pendidikan formal dan non-formal. Di sisi lain, semangat gotong royong dan partisipasi publik terlihat cukup tinggi. Hal ini dibuktikan melalui berbagai kegiatan kemasyarakatan, termasuk program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari berbagai perguruan tinggi. Sebagai contoh, pada tahun 2023, mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB) melaksanakan program sosialisasi ketahanan pangan rumah tangga melalui pembuatan pot komunal bumbu (potkobu) dan eco-enzyme. Kegiatan yang disambut antusias oleh ibu-ibu PKK ini menunjukkan adanya keterbukaan masyarakat terhadap inovasi yang dapat meningkatkan produktivitas dan kemandirian pangan di tingkat keluarga.
Komunitas warga, baik melalui kelompok tani, PKK, maupun karang taruna, menjadi wadah penting untuk penyebaran informasi, pengembangan keterampilan, dan penyelesaian masalah bersama, memperkuat kohesi sosial di tengah masyarakat.
Potensi Ekonomi: Teh Incip Begawat Sebagai Jantung Perekonomian
Di luar komoditas sayur-mayur umum seperti kubis, tomat, dan cabai yang menjadi tulang punggung pertanian, Desa Begawat memiliki satu produk unggulan yang menjadi ikon dan kebanggaan lokal, yaitu "Teh Incip Begawat". Teh ini bukanlah produk pabrikan modern, melainkan teh tradisional yang diolah secara turun-temurun oleh masyarakat setempat. Keunikannya terletak pada proses pengolahan yang sepenuhnya alami, mulai dari pemetikan pucuk teh pilihan hingga proses pengeringan yang tidak menggunakan bahan campuran lain.
Kealamian proses ini menghasilkan cita rasa teh yang khas, kuat, dan berbeda dari teh komersial pada umumnya, sehingga menarik minat para penikmat teh otentik. Menurut keterangan Sekretaris Desa Begawat, Abdul Ghufron, dalam sebuah wawancara dengan media pada tahun 2020, produksi teh incip ini dilakukan secara tradisional dan mampu menghasilkan sekitar satu kuintal per minggu, dengan harga jual yang kompetitif.
Potensi "Teh Incip Begawat" bahkan telah berhasil mencuri perhatian media internasional. Program "Inside Indonesia" dari CNN pernah secara khusus meliput tradisi "Moci" (minum teh poci) di Tegal dan menyorot proses pembuatan teh tradisional di Begawat, mulai dari kebun hingga siap seduh. Liputan ini secara tidak langsung mengangkat citra Desa Begawat ke panggung yang lebih luas dan membuka peluang pasar yang lebih besar.
Keberadaan teh incip ini menjadi motor penggerak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Begawat. Pemerintah desa pun terus mendorong pengembangan produk ini, termasuk melalui pelatihan pengemasan yang lebih modern dan menarik agar mampu bersaing di pasar yang lebih kompetitif. Di samping teh, sektor pertanian sayuran tetap menjadi fondasi ekonomi utama yang menyerap sebagian besar tenaga kerja lokal dan memasok kebutuhan pasar di wilayah Tegal dan sekitarnya.
Pembangunan Infrastruktur, Pendidikan, dan Kesehatan
Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas sekaligus tantangan utama di Desa Begawat. Kondisi geografis yang berbukit menuntut pembangunan jalan yang tidak hanya kuat tetapi juga aman bagi pengguna. Pemerintah desa secara bertahap terus mengupayakan perbaikan dan pemeliharaan jalan desa serta jalan usaha tani untuk memperlancar arus transportasi barang dan orang.
Di sektor pendidikan, Desa Begawat telah memiliki sarana pendidikan dasar yang memadai untuk warganya. Salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi andalan masyarakat ialah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Begawat 02, yang berlokasi di Dukuh Bulu. Keberadaan sekolah ini sangat vital untuk memastikan generasi muda desa mendapatkan akses pendidikan dasar yang layak, sebagai fondasi untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di pusat kecamatan atau kota.
Sementara itu, informasi mengenai fasilitas kesehatan primer seperti Pusat Kesehatan Desa (Poskesdes) atau Puskesmas Pembantu (Pustu) yang berada tepat di dalam wilayah administrasi Desa Begawat masih memerlukan konfirmasi lebih lanjut. Namun, pelayanan kesehatan bagi warga umumnya diakses melalui Puskesmas Kecamatan Bumijawa yang menjadi pusat rujukan utama di tingkat kecamatan. Program seperti Posyandu balita dan lansia secara rutin diselenggarakan di tingkat dusun, menunjukkan adanya upaya promotif dan preventif kesehatan yang berjalan di tengah masyarakat.
Peningkatan infrastruktur dasar seperti jaringan listrik dan telekomunikasi juga terus diupayakan untuk mendukung aktivitas ekonomi digital dan membuka akses informasi yang lebih luas bagi masyarakat desa.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Sebagai wilayah yang berada di lereng gunung api aktif, tantangan terbesar Desa Begawat ialah mitigasi risiko bencana alam. Topografi yang curam membuat beberapa area rentan terhadap tanah longsor, terutama saat curah hujan tinggi. Peningkatan kesadaran masyarakat akan risiko bencana, pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan, dan penerapan sistem peringatan dini menjadi agenda penting untuk masa depan.
Tantangan lainnya ialah regenerasi petani. Seperti banyak desa agraris lainnya, minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian cenderung menurun. Diperlukan inovasi di bidang pertanian, seperti penerapan teknologi pertanian modern dan pengembangan agribisnis, agar sektor ini kembali menarik bagi kaum muda.
Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, Desa Begawat menyimpan prospek masa depan yang cerah. Potensi "Teh Incip Begawat" yang sudah terbukti kualitasnya dapat dikembangkan lebih jauh menjadi produk agrowisata. Wisatawan yang berkunjung ke Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci, yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Bumijawa, dapat diarahkan untuk mengunjungi Desa Begawat. Mereka dapat menikmati pengalaman memetik teh, melihat proses pengolahan tradisional, dan mencicipi langsung teh khas Begawat.
Dengan memadukan potensi pertanian, keunikan produk lokal, dan pesona alam pegunungan, Desa Begawat berpeluang besar untuk tumbuh menjadi desa mandiri yang sejahtera, berdaya saing, dan tetap menjaga kearifan lokalnya sebagai identitas utama. Kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak eksternal, termasuk akademisi dan swasta, akan menjadi kunci untuk mewujudkan visi tersebut.